My Adventure (1): Tentang Alam dan Diri Kita yang Sebenarnya
Jum’at,
26 Oktober 2012
Pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB kami
(kamilerz) bergegas untuk menunaikan shalat i’ed di sekitar pelataran parkir
GWW (Gedung Graha Widia Wisuda). Idul Adha tahun ini, entah Idul Adha yang
keberapa khusunya bagi kami yang sudah semester lanjut, mungkin kalau dihitung
sudah yang kelima kalinya. Semester 9 masih setia menemani dan mengantar ke
moment ini lagi.
Selepas shalat, kembali kepada
rutinitas masing-masing. Suasana di sekitar kostan cukup sepi dan sunyi. Bagi
mahasiswi rantauan, pulang ke daerah untuk merayakan Idul Adha dengan keluarga
memang bukan pilihan utama. Cukup menahan rindu dengan bertelpon saja. Ada yang
tiduran di kamar, belajar buat UTS, persiapan untuk ujian sidang, dan saya
sendiri malah asyik packing perlengkapan naik gunung ke cariel merah.
Tas ini milik sahabat alam saya, Icha.
Ukuran tasnya lumayan ramping. Icha sendiri nanti pakai tas cariel yang ukurannya
bisa dibilang dewa, 60 Liter. Kadang kagum melihatnya, cariel segede gaban
dipakai oleh cewe se-imut dia, oww kelelep. ^^v hehe
Yap, sehabis lebaran Idul Adha saya
memang merencanakan untuk naik gunung. Segala bentuk keperluan ngedaki jauh-jauh
hari sudah dipersiapkan, mulai dari alat-alat pendakian: Cariel, SB, matras, sepatu
gunung, jaket, sarung tangan, pakaian ganti secukupnya, jas hujan, logistik dan
sederet daftar list lainnya dalam catatan pendakian. Selain itu, persiapan
fisik dan batin juga, kalau misalnya mau ngedaki minimal beberapa hari
sebelumnya melakukan pemanasan dengan jogging. Lumayan dapat 6x putaran dilapangan
Gymnasium non stop, lagi-lagi Ichul lebih dewa lagi 9x putaran nyampe.
Subhanalloh ....
Kalau persiapan batin cukup niat yang
lurus sama berdo’a agar dimudahkan dan diberi keselamatan serta jangan lupa
minta restu orang tua. Inget, ke gunung bukan sekedar perjalanan biasa, ada
kekuatan alam yang tidak boleh kita tantang dan yang terpenting jangan sombong.
Tetap rendah hati dan upayakan niat yang lurus selurus lurusnya.
Setelah semua selesai di packing,
Hap!!! Saatnya shalat ashar dan siap berangkat.
Saya, Nurul, dan Ita bagai kura-kura
yang mau perang, maklum naik ke gunung bukan sekedar mau piknik atau bertamasya
yang cukup bawa kotak makan dari rumah. Hehe
Sekitar pukul 22.00 WIB baru
sampai di Ci Bodas setelah menempuh perjalanan berjam-jam dari Darmaga. U know lha ya? Jalur puncak macet karena
ada jalur buka tutup, ditambah hujan yang sangat deras. Didalam mobile elf,
berusaha menikmati perjalanan dengan berdzikir, kalau enggak kami memilih tiduran (lebih
tepatnya memaksakan untuk tidur) karena didalam mobil sangat pengap. Saat turun
dari mobil, udara segar, sejuknya malam langsung mempengaruhi syaraf kami untuk
segera ‘wake up’ ... meskipun hujan masih cukup deras.
Di tengah hujan, tak segan menerobos hujan. Disana terlihat banyak orang yang sepertinya pendaki juga,
dan ternyata itu betul. Ada satu hal yang saya sukai dari pendakian
adalah tentang keramahan orang-orangnya. Dari gaya boleh jadi terlihat sangar,
macho, kekar, dan relatif cool tapi sebenernya ramah-ramah. Saat itu, sebelum
meneruskan perjalanan ke Barak IGR (Indonesian Green Ranger) kami bertiga
sempat kenalan dengan para pendaki dari Jakarta. Junior: “Bang, mau ke Green
ya? Pendakian sumpah pemuda juga? Kenalin saya Neneng dr Bogor”, Senior: “Iya,
kamu juga? Berapa orang? Barengan aja, kita nyarter angkot bareng-bareng, saya
rombongan dari Jakarta”. Fiuuhhhhh....lega sodara-sodara....ditambah pendaki
yang lain pun mendekat, kali ini adik-adik SMA 49 Jakarta, ada tiga orang
menyapa kami dengan ramah.
Tunggu apa lagi? Kami langsung nyarter
angkot bareng buat nerusin perjalanan meskipun sempet agak mogok gara-gara
beban yang berat, haha wong carielnya gede-gede ... oya, berhubung udah malem
ongkos yang dikeluarin itu 5 ribu, kalau siang 2 ribu ... OK lah, gak apa-apa
yang penting sampai dengan selamat.
Sesampainya di Barak IGR, melihat
segerombolan orang-orang dengan cariel yang gede-gede, entah mengapa ada
semangat yang membuncah dalam hati. Saya melihat ada pendaki yang udah senior, pemula,
semuanya bertegur sapa. Biasanya sapaan untuk pendaki laki-laki dengan sebutan
“abang/bang”, kalau yang perempuan bisa nama panggilan atau “mbak” ... dan tidak
lama kemudian senyuman ramah datang dari sahabat saya Ichul dan Kak Ijul
menyambut kedatangan kami.
Susasana malam di sekitar barak memang
agak gelap, tetapi ramai dengan para pendaki yang sedang bercakap-cakap atau beristirahat
melepas lelah. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih ke Icha, ia yang mengurus
seluruh administrasi kami dari tadi...membagikan gelang tim 3 yang berwarna
hijau, dan pin IGR, hmm untuk slayernya kita kehabisan ,,, haha so’alnya
telaaaatttttttt plus gak bisa liat prformance acousticnya ,,,
Malam itu, mengecek peralatan
pendakian tidak lupa dilakukan...rata-rata sudah lengkap, tapi saya sendiri gak
bawa jas hujan. Dan hal ini cukup jadi evaluasi keras buat saya bahwa yang
namanya pendakian itu harus sesafety mungkin, kita gak boleh nyusahin orang
gara-gara perbuatan kita yang gak care sama diri kita sendiri. Ampuuun Icha,
Ampuun Kak Ijul ....
Sabtu, 27 Oktober 2012
Jam di HP menunjukan pukul 03.00 WIB
... kami berempat tidur di sebuah ruangan beralaskan matras. Alhamdulillah,
badan segar kembali dan bersiap-siap meneruskan perjalanan. Setelah packing
ulang, wudhu, mematikan HP, jam 4 shubuh kami naik truk yang udah disiapkan
oleh panitia. Pagi masih sangat gelap dan dingin, tetapi bintang di langit
berkelip-kelip sangat syahdu. Subhanalloh ...
Sekitar pukul 5.30 kami bergegas untuk
menunaikan shalat shubuh. Dan jam 6 pagi kloter ke dua sudah siap
diberangkatkan dari GPO ke Gunung Gede melalui jalur Gunung Putri. Ternyata
tadi kami naik truk yang rombongan tim 2...ckckck, sehingga masih banyak waktu untuk
istirahat sejenak dan sarapan sekedarnya, so sambil menunggu tim 3 saya dan
Icha mulai mengeluarkan kamera pocket buat sekedar foto-foto di pagi yang sejuk
ini ...
“Udara pagi, kabut, deru angin, lambaian daun semuanya
bertasbih memuja asma-Mu”
“Menyapa Pagi”
Akhirnya, rombongan tim 3 datang. Ini
saatnya pendakian dimulai. Saya sangat senang ternyata ada Fari Bayu Putra, pendaki
termuda IGR itu setim dengan kami, ia sekarang kelas 5 SD, plus sama Papa Om
(Pak Beni Long), Papanya Fari. Kenal Fari awalnya dulu pernah diceritain Icha,
merinding denger kisahnya. Kecil-kecil tapi masalah pengalamannya, wuiihh
jangan ditanya entah udah berapa puluh puncak udah ia daki. Langkah mungilnya
begitu kuat, gigih, dan sederet sifat petualang lainnya. Tidak lupa terima
kasih kepada Bang Imam IGR yang juga udah ngawal kita dari belakang.
Maka tim 3 pun, Go Go Gooo .... Awal pendakian jantung berdetak cepat,
napas terasa sangat dingin menusuk hidung juga paru-paru, wajah mulai agak
memerah pucat, ini tandanya metabolisme sedang bekerja menyesuaikan. Tidak
apa-apa, ini baru pemanasan. Hal yang bisa kita lakukan adalah pandai mengatur
pernapasan agar tetap rileks, atur langkah dengan baik misalnya tidak terlalu cepat
juga tidak terlalu lambat yang penting konstan. Beberapa menit kemudian suhu
tubuh sudah terasa panas, keringat yang keluar membuat lebih rileks dan udah
nemu rhytmenya tersendiri. Yap, kalau udah seperti ini tidak perlu khawatir,
teruskan berjalan dengan mantap dan semangat.
Yap, ini dia foto bareng sama Fari dan Papa Om
Nah, kalau yang ini foto tim 3
Sob, mendaki itu awalnya saja yang
sulit. Ketika melangkahkan kaki yang harus kita menej itu adalah ego yang ada
dalam diri. Misal baru beberapa meter melangkah mata sudah berasa kunang-kunang,
lalu timbul dalam hati “apa saya mundur saja ya?”, nah kalau udah begini
saatnya kita belajar apa yang namanya ditempa di alam. Saat kepala ingin sekali
melihat kebelakang untuk mundur lebih baik kuatkan tekad dengan terus
melangkahkan kaki kedepan meskipun agak goyah, gak apa-apa yang penting jalan,
teruslah berjalan ke depan. Saya sempat mengalaminya ketika pendakian pertama
di bulan April. Memang benar, awalnya saja yang sulit, tetapi kalau kita terus
melangkah tanpa mikirin apa-apa, membebaskan hati dan pikiran dari beban maka semua
terasa mudah.
Saat itu, raut ragu sudah terlihat di
wajah beberapa teman. Saat istirahat sebelum ke pos 1, kami mendapat wejangan
dari papa om. Beliau nyampein bahwa di alam ini kita bisa belajar untuk terus
berjalan, berjalanlah tanpa ragu, hidup itu jangan terlalu banyak kekhawatiran
tentang masa depan. Intinya jalani apa yang ada saat ini. Sob, disini perlu
diasah rasa bersyukur. Suer deh ....
Langkah demi langkah. Anak tangga satu
persatu dilalui. Pohon-pohon yang menjulang tinggi. Udara yang sangat
menyegarkan paru-paru. Saya pun tertunduk sambil mentafakuri apa yang telah dan
sedang saya jalani dalam hidup. Mencari jawaban. Alhamdulillah...Ya, hanya bisa
berucap Alhamdulillah...Teruslah berjalan, jangan ragu, dan jangan takut. Langkahkan.
Kami terus melangkah naik. Memasuki hutan
yang menjadi suram berselimutkan kabut, belaian angin yang menjadi dingin,
suasana yang sunyi, dan menelusuri jalan setapak. Hmm,,,Bertegur sapa dengan
alam yang lirih itu ada semacam ketenangan yang begitu syahdu. Dibalut
mengingat Sang Pencipta Alam semua
terasa sangat lembut dan damai. Disana ada kenikmatan yang tak tertandingi. Kedamaian
yang tak bisa dibeli dengan apa pun.
Sob, di pendakian ini ada beberapa
moment yang gak bisa saya lupakan. Yap, boleh dibilang moment inspirational lha
ya, hihi ... Misalnya kalau lagi ngedaki kita biasanya saling sapa-sapaan sesama pendaki lainnya, entah dari
mana yang penting nyapa...”Permisi, Bang / Permisi, Mbak. Ma’af, keduluan ya”, padahal
kita ndak tahu itu siapa. Ini nih yang bikin saluut, di gunung itu tradisi
menyapa menjadi charger semangat tersendiri yang dahsyat. Meskipun baru aja kita
disapa beberapa langkah, tapi ujunganya keduluan lagi, dan lagi. Haha, it’s
amazing. Terus kalau tenggorokan sudah terasa haus, kami juga ada tradisi “Ngempeng” ke Icha, “Mamah, mau
ngempeeenng”, so’alnya di cariel ada persediaan air yang memakai selang. Jadi kita
tidak usah repot mengeluarkan botol air dari tas. Saya lupa apa namanya.
Hmm...satu
lagi, pernah merasakan tidur di Hotel Berbintang versi alam raya?
Insya
Allah ditulisan berikutnya ya....^^
Komentar
Posting Komentar